awi
Pokemon GO, game mobile yang baru dirilis pekan lalu, berhasil menarik perhatian para gamers di seluruh dunia, termasuk Indonesia meski aplikasi tersebut belum secara resmi diluncurkan di Tanah Air.
Permainan besutan Nintendo ini memanfaatkan pengalaman ala realitas virtual, yang merupakan permainan model terkini. Saat ini game tersebut baru dirilis secara resmi di Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Australia.
Baca juga :
Berdasarkan hasil survey dari SimilarWeb yang dipublikasikan pada Minggu (10/7/2016), kepopuleran Pokemon GO di Amerika Serikat semakin meningkat. Bahkan, jumlah pengguna hariannya sudah nyaris menyamai pengguna Twitter. Akan tetapi perkembangan pesat Pokemon GO tersebut diikuti oleh isu miring.
Baca Juga
- Download BOT Reupload Video Youtube Bebas Copyright 100% Aman
- Trik Memindahkan Akun Mobile Legends dari iOS ke Android
- Cara Mudah Pindah Akun Mobile Legends ke Hp Baru
- Inilah 16 Kejadian yang Dialami Saat Bermain COC
- 2 Cara Terbaru Ini Membantu Kamu Menemukan Pokemon dengan Cepat
- Mungkinkah Ini yang Bisa Membuatmu Bermain Pokemon GO Lagi??
- Awas Banned untuk 4 Cheat Pokemon GO
- Berburu Pokemon Rare CP besar dengan Pokesniper
- Mengulik keunggulan Bixby dibanding Google Assisten atau Siri
- Fitur SosMed Di Masa Depan yang Paling Dinantikan
- 8 Fitur Google Maps yang Tidak Anda Ketahui
- Whatsapp Meluncurkan Fitur Terbaru Melalui Update Terbarunya
- Keluhan Sulitnya Monetisasi Youtube di Awal Tahun 2018
- Fitur Superzoom Baru dari Instagram Stories
- YouTube Menghadirkan Fitur Komunitas seperti Timeline
Pokemon GO dikabarkan bisa ditumpangi berbagai kepentingan jahat dalam bentuk malware. Gizmodo (9/7) menyebutkan, untuk pengguna perangkat Android di seluruh dunia yang awalnya ingin memainkan permainan tersebut harus berhati-hati, pasalnya beberapa aplikasi sejenis yang tersebar di media atau laman daring telah dimodifikasi dengan diselipkan sebuah backdoor bernama Droidjack. Selain dikenal dengan nama DroidJack, malware yang menyusupi Pokemon GO kali ini juga sering disebut SandroRAT.
Malware ini disebut-sebut mampu memberikan akses penuh terhadap aktivitas ponsel berbasis Android untuk kepentingan pihak-pihak tertentu yang sengaja memasanganya. Penemuan malware tersebut dirilis oleh Proofpoint. Perusahaan keamanan digital inipun memberikan kiat-kiat untuk mengecek apakah APK (Android Application Package) yang diinstal mengandung malware yang dimaksud.
Download aplikasi aman disini
Download aplikasi aman disini
Cara membedakan Pokemon Go yang Aman dengan yang Berbahaya :
Caranya cukup sederhana yakni melihat ke pengaturan aplikasi dan melihat jenis permission yang ada di sana.
1. Buka setelan dan pilih Manajer Aplikasi
2. Buka aplikasi Pokemon Go
Apabila terdapat tanda bendera merah pada permission yang diberikan seperti gambar dibawah ini, itu artinya APK yang diinstal terindikasi berat telah disusupi malware.
Namun sebagai referensi saya lampirkan gambar yg menunjukkan Aplikasi yg aman dari Malware
Proofpoint menemukan malware tersebut hanya dalam waktu kurang dari 72 jam setelah permainan tersebut dirilis di Selandia Baru dan Australia pada tanggal 4 Juli 2016. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang diakibatkan malware pada APK Pokemon GO tersebut.
Namun demikian, DroidJack secara umum sempat disebut mampu memberikan akses untuk membuat panggilan telepon, pesan singkat, rekaman suara, modifikasi kontak, membaca history, dan bookmark internet, serta menyambung dan memutus koneksi Wifi. Bisa dibilang akses tersebut termasuk akses yang berbahaya apabila dimanfaatkan oleh peretas dunia maya.
Ok sekian dulu artikel dari saya dan selamat berburu pokemon yaa.